Misteri alam semesta pt.1

Misteri terciptanya alam semesta, alam semesta, dentuman besar, ledakan besar, big bang, perluasan
        “Alam semesta sangat luas” ini adalah hal mutlak bagi kita, Bahkan kia tidak akan bisa bertahan sampai mencapai bintang kedua terdekat dari bumi. Lalu apakah kita sendirian di alam semesta ini? Di alam semesta yang amat luas ini? Jawabanna mungkin tidak. Lalu seperti apakah bentuk alam semesta kita ini? Bagaimana cara kerjanya? Ya, itulah pertanyaan yang sangat sering saya baca dan dengar di berbagai media. Kenapa manusia sangat ingin tahu? Tentu saja, karena tuhan memang menciptakan manusia sebagai makhluk yang berakal, oleh karena itulah manusia harus selalu ingin tahu.
        Tapi apakah setiap pertanyaan ada jawabannya? Belum tentu. Begitu juga alam semesta, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan menjadi tugas para ilmuwan. Saat ini banyak yang mengkaji dunia melalui sains dan agama, tentu keduanya seringkali besebrangan.
        “Kamu tidak bisa mendeduksi segalanya melalui sains!”.
        “Kau juga tidak bisa mendeduksi sesuatu tentang tuhan melalui ilmu kosmologi”.


        Ilmu pengetahuan ada agar bisa menjawab pertanyaan seputar kehidupan fisik, tetapi tidak diciptakan untuk menjawab pertanyaan seputar kehidupan ghaib. Pertanyaan ini tidak akan terjawab kalau manusia hanya menelusuri semuanya dari kitab suci, karena kebanyakan orang tidak dapat memahaminya, begitu juga jika hanya mengamati angkasa, karena anda tidak bisa mempelajari alam semesta seperti halnya mempelajari sel atau gunung, karena alam semesta tidak bisa kita pelajari secara langsung.

Jagat raya, alam semesta, universe, misteri, planet, penciptaan
Alam semesta

       
        “Mengapa jarak dari matahari ke bumi begitu jauh?” Tanya seorang anak kepada ayahnya yang seorang ilmuwan..
        “Itulah pertanyaan yang bisa dijawab oleh sains” Jawab si ayah.
        “Lalu, kenapa alam semesta diciptakan?” Si anak bertanya kembali.
        “Itu bukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh ayah sayang…”  
        “Kenapa yang terlihat sekarang, di langit malam adalah sekumpulan bintang?”
        “Bukan, yang terlihat oleh kita sekarang bukanlah keadaan mereka sekarang, melainkan keadaan mereka ketika melepaskan cahaya yang terlihat sekarang”

        Kita sekarang sedang berusaha menyelidiki bagian kecil dari alam semesta, yaitu materi. Banyak ilmuwan yang berusaha mengetahui lebih lanjut tentang materi. Tapi apa daya, mereka mempelajari materi menggunakan pikiran, yang sama sekali bukanlah materi!
        Sekarang lebih banyak muncul pertanyaan baru dari setiap jawaban yang didapatkan, termasuk di dalamnya adalah teori ‘Multiverse’ atau alam semesta jamak. Mungkin ini ada hubungannya dengan yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an, yaitu terdapat 7 langit, yang bisa diartikan ada lebih dari satu alam semesta. Tapi ini pun belum terjawab.
        Lalu mengenai masalah waktu dan ruang, memang inilah perbincangan hangat ilmuwan yang ingin tahu tentang alam semesta, tapi apakah hanya ruang dan waktu? Tidak, keduanya hanyalah ringkasan, karena di setiap dua hal, pasti ada hal ketiga, seperti halnya langit dan bumi, di antara keduanya itu ada hal lain, yaitu ‘antara’. Begitu juga ruang dan waktu, di antara keduanya terdapat hal ketiga, yaitu ‘jarak’. Entah apakah jarak yang menyebabkan adanya waktu, atau mungkin, kaena jaraklah ruang ada.
        Misalnya dari ruang A kita mau menuju ruang B, nah di antara ruang A dan B ada ‘jarak’ dan pasti untuk melewati jarak itu membutuhkan waktu. Bila ada jarak, berari ada ruang dalam jarak itu.
        Dari pernyataan saya di atas, tentu akan timbul banyak pertanyaan lannya. Dari banyaknya pertanyaan, ada satu pertanyaan yang sangat klasik dan bertahan hingga kini:
        “Bagaimana alam semesta tercipta?”

        Dari sudut pandang sains, alam semesta tercipta dari sebuah ketidaksatabilan, yang menyebabkan perluasan yang amat cepat. Peristiwa ini disebut Dentuman besar, atau Big Bang. Sebenarnya dari namanya sedikit ganjil, kerana Big Bang sendiri bukanlah sebuah ledakan/dentuman, tetapi perluasan.

        Bersambung. Maaf, karena terlalu panjang, saya harus membagi postingan ini menjadi 2 atau 3 bagian.


       



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Terciptanya Alam Semesta

Urantia. Buku malaikat?

Wajah di Mars